Hacker Bjorka Diduga Bocorkan 6 Juta Data NPWP, Termasuk Jokowi

19 September 2024 19:50

Hacker Bjorka beraksi kembali. Bjorka diduga membocorkan jutaan data Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan. Setidaknya ada 6 juta data Nomor Induk Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dibocorkan dan dijual Bjorka, di Bridge Forums.
 
Dari jutaan data tersebut, tampak diantaranya milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Pakar keamanan siber Pratama Persada mengatakan data yang dijual oleh Bjorka kemungkinan valid.
 

Baca: Pakar Keamanan Siber Tak Menyangka Data NPWP Bocor

“Kami mencoba melakukan checking karena yang ditaruh di nomor satu adalah datanya Pak Jokowi. Sayangnya itu sudah tidak valid, mungkin telah diubah. Namun data milik Kaesang dan Gibran masih valid ketika kami cek di Dirjen Pajak,” ungkap Pratama dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 19 September 2024.
 
Pratama menjelaskan seorang peretas akan memberikan sampel data saat menjual data tersebut. Dalam kasus ini, Bjorka membuka 10.015 data sebagai sampel agar dapat diperiksa oleh calon pembeli.
 
“Bjorka membuka 10.015 data agar calon pembelinya dapat memeriksa sendiri apakah datanya masih valid atau tidak. Menurut saya si peretas memang punya 6,6 juta data tersebut,” ucapnya.
 
Lebih lanjut, Pratama menjelaskan sumber data yang diretas oleh Bjorka, berdasarkan karakteristik dari data curian, hanya Direktorat Jenderal Pajak yang memiliki data tersebut.
 
“Kalau kita lihat struktur datanya ya, ada kode KLU, ada nama KPP, Kanwil, status PKP, sepertinya yang punya itu hanya dari pajak saja. Artinya diambil dari Dirjen Pajak atau dari tempat lain yang menyimpan data Dirjen Pajak,” ujar Pratama.
 
Dalam sampel data yang dibuka oleh Bjorka, 10 nama teratas merupakan nama-nama orang terkenal di Indonesia. Menurut Pratama, si peretas memahami siapa pejabat-pejabat tinggi di Indonesia.
 
Nama-nama pejabat dan publik figur yang terdapat dalam sampel data curian Bjorka adalah berikut,
 
  1. Joko Widodo
  2. Gibran Rakabuming Raka
  3. Kaesang Pangarep
  4. Budi Arie Setiadi
  5. Sri Mulrani Indrawati
  6. Yustinus Prastowo
  7. Pratikno
  8. Erick Thohir
  9. Muhadjir Effendy
  10. Yaqut Cholil Qoumas
  11. Zulkifli Hasan
  12. Hadi Tjahjanto
  13. Airlangga Hartanto
 
Data tersebut dijual Bjorka senilai USD10 ribu atau Rp150 juta. Menurut Pratama, peretas menjual data rahasia tersebut dengan harga murah agar banyak yang membeli.
 
“Agar banyak yang minat, daripada dijual mahal yang beli hanya sedikit. Data-data seperti ini disukai bandar judi online, karena datanya valid sekali, nomor teleponnya valid. Bisa digunakan untuk penargetan,” pungkas Pratama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)